Rizki Sadig: PAN Jatim Kunjungi Golkar Jatim, Bahas Apa?

Rizki Sadig (PAN Jatim) dan Sarmudji (Golkar Jatim). KPK


RRS - Pengurus Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) di Jawa Timur bertemu di DPD Golkar Jatim, Sabtu malam (21/5/2022). Pertemuan ini menindaklanjuti Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas di tingkat pusat.

Rombongan PAN datang dengan dipimpin Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Riski Sadig. Partai Golkar menyambut dengan dipimpin Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji.

Suasana pertemuan yang diikuti pengurus teras masing-masing partai berlangsung hangat. Diawali dengan jamuan makan malam, acara ini juga diisi dengan pertemuan tertutup sekitar 30 menit yang kemudian dilanjutkan acara seremonial secara terbuka. 

Di hadapan peserta pertemuan, Sarmuji menyampaikan bahwa acara ini menindaklanjuti gagasan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di tingkat pusat. "Ini melanjutkan koalisi yang ada di Jakarta (DPP)," kata Sarmuji.

Sarmuji menegaskan, bahwa Koalisi ini demi kebaikan. "Koalisi ini koalisi baik. Kerjasama dengan niatan baik. Motifnya baik. Jadi, InsyaAllah hasilnya baik," kata Sarmuji yang didampingi Sekretaris Golkar Jatim Sahat Tua Simanjuntak ini.

Bukan hanya membahas isu di level provinsi, pertemuan ini juga membahas soal kepemimpinan di tingkat nasional. "Syukur, bisa kelahiran pemimpin terbaik Indonesia menuju zaman yang terang dan cemerlang di masa yang akan datang," katanya.

Di level Provinsi, Koalisi Indonesia Bersatu telah menyiapkan kerjasama. Ini akan berseiring dengan target partai di pemilihan legislatif. "Memang ada kompetisi. Namun, ada sisi yang bisa dilakukan. Meskipun, ada saat tertentu

"Golkar dan PAN InsyaAllah akan mencari celah. Untuk saling mendukung dan saling menguatkan," katanya.

Sarmuji menambahkan, Golkar maupun PAN memiliki basis pemilih yang berbeda. Dengan demikian, tak ada irisan pemilih di antara kedua partai.

Ini dibuktikan dengan Sarmuji dan Rizki Sadig yang berada di dalam satu dapil, Jatim VI. Berada satu dapil, keduanya akhirnya sama-sama lolos ke DPR RI.

"Saya dan Mas Rizki kebetulan satu dapil. Meskipun sama-sama caleg, kita tidak pernah berbenturan. Dengan segmentasi (pemilih) sendiri-sendiri kita tidak akan berbenturan justru membuka peluang untuk menegaskan eksistensi. Mudah-mudahan kursi PAN dan Golkar bertambah," katanya.

Di sisi lain, Rizki Sadig menjelaskan hal senada. Dengan penguatan koalisi ini, maka kemungkinan mengusung calon presiden maupun wakil presiden dari internal partai bisa semakin besar.

"Sebab, hampir semua partai (tidak bisa mencalonkan). Kecuali PDI-P yang secara elektoral mempunyai hak untuk mencalonkan sendiri sebab melewati 20 persen persyaratan capres," katanya.

Tak hanya dalam koalisi ini, partai-partai lain juga telah saling mengunjungi untuk membangun kesamaan. "Tapi, tanpa kasak-kusuk, tiba-tiba tiga parpol langsung bertemu dan menyepakati koalisi baru yang telah melewati ambang batas pencalonan presiden," katanya.

Pihaknya tak membicarakan pencalonan presiden sebab masing-masing partai memiliki ide. "Namun, kami ingin membangun kerjasama yang bukan hanya jangka pendek demi kekuasaan, namun membangun politik yang jauh elegan, santun, dan dingin, sehingga menghindari perpecahan," katanya.

Koalisi Indonesia Bersatu di Jatim bisa menjadi basis koalisi ini di tingkat nasional. "Mudah-mudahan bisa ditindaklanjuti dengan kerja-kerja bersama mulai tahun ini," katanya.

Selain urusan nasional, pertemuan ini juga akan menjadi embrio kerjasama politik di level provinsi. Termasuk soal target pilkada.

"InsyaAllah, kalau pilpres kami serahkan kepada masing-masing pimpinan kita. Namun kalau pilkada Jatim, saya pikir juga sama-sama saja. Saya pikir tidak berbeda jauh. Semua juga paham kemana arah PAN di Jatim," katanya.

Misalnya, di pemilihan gubernur pada Pilkada 2018 kedua partai bersama empat partai lainnya bersama-sama mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

"Di Jatim, PAN bersama Golkar sama-sama mengusung Gubernur yang sedang memimpin, Ibu Khofifah. Maka sesuai dengan amanat DPP, Koalisi Indonesia Bersatu mengawal Jokowi-Maruf, maka kami yang ada di provinsi juga akan mengawal sama-sama pemerintah Ibu Gubernur sampai dengan akhir periode," katanya.

Sumber: Tribun Jatim

Komentar